Kamis, 23 Juni 2011

INFO PENDAFTARAN TH.2011

PROFIL SDIT IBNU MAS’UD AMBARAWA


 

 SDIT IBNU MAS'UD NGAMPIN AMBARAWA KAB. SEMARANG
Jl. Mgr. Sugiyopranoto Km. 3 Ngampin Ambarawa
Telp. 0298 594616, 7105201, e-mail : sdit_ibnumasud@telkom.net

 
A. DATA SEKOLAH
1. Nama Sekolah                                  : Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
  Ibnu Mas’ud
2. Status Sekolah                                  : Swasta
3. Jenjang Pendidikan                           :  6 Tahun
4. Nomor Ijin Diknas                            :  821.2/0400/2007
5. Nomor Statistik Sekolah (NSS)        : 102032211053
6. NPSN                                              : 20320499
7. Alamat Sekolah                                : Jl Mgr. Sugiyopranoto, Km. 3 Ngampin
   Kel. Ngampin Kec. Ambarawa
   Kab. Semarang, Prop. Jawa Tengah
8. Telepon                                            : 0298 594616, 7105201
9. Email                                                : sdit_ibnumasud@telkom.net
10. Nomor Rekening                            : 1. BRI Unit  Ambarawa II Ungaran 
      No. 6087-01-002356-53-8 a.n SDIT Ibnu Mas’ud
      Ambarawa
  2. Bank Jateng Cabang Ungaran
      No. 3-022-01027-1  a.n Komite SDIT Ibnu Mas’ud
11. NPWP                                           : 00.598.782.1.505.000
12. Tahun Berdiri                                  : 2003
13. Bentuk Sekolah/Waktu Belajar       : Full day / Pagi -- Sore
14. Luas Tanah                                     : ± 649 m2
15. Luas Bangunan                               :  ± 400 m2
16. Luas Halaman                                 :  ± 150 m2
17. Nama Yayasan Penyelenggara         :  Yayasan Al Ummah Ambarawa Akte Notaris : Achmad
     Dimyati, S. No. 9 Tanggal 8 September 1998
 
B. Visi dan Misi Sekolah
VISI              : Terwujudnya warga sekolah yang beraqidah lurus, berakhlak karimah dan
                         beradab Islamiyah, berprestasi, dan terampil.
MISI         :
1.        Menumbuhkan semangat beribadah, ikhlas, sabar, sungguh-sungguh, disiplin, percaya diri, memiliki etos belajar dan bekerja tinggi, tanggung jawab dan jujur melalui pembiasaan-pembiasaan.
2.        Memfasilitasi pengembangan potensi anak untuk berprestasi, berinovasi dan berkreasi di bidang akademis, seni, olahraga, dan teknologi
3.        Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang profesional dan akuntable sesuai dengan standar nasional dan global

C. Tujuan Sekolah
Tujuan SDIT IBNU MAS’UD adalah mendidik peserta didik agar :
1. Mencapai muslim yang multazim.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu agama.
3. Menguasai dasar-dasar berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.
4. Memiliki kemampuan menghafal minimal 3 juz Al Qur’an dan beberapa hadits.
5. Menerapkan adab-adab Islam sehari-hari.
7. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Memiliki semangat, kesabaran dan keikhlasan untuk melanjutkan pendidikan ke
    jenjang yang lebih tinggi.

Kamis, 09 Juni 2011

Kesabaran Berujung Kenikmatan

diambil dari http://jilbab.or.id

Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya dan sahabatnya. Beginilah kisahnya, selama kuliah dulu dia memiliki seorang teman mahasiswa akademi militer. Dalam semua hal dia memiliki banyak kelebihan disbanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini juga amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.
Pemuda ini lulus dengan nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sejak saat itu fisiknya mnejadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Hingga karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnyatidak mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kepada Dr.Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.
Pada saat Dr.Khalid membesuknya di rumah sakit, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalaid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda it cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.
”Alhamdulillah, sya dalam leadaan sehat-sehat saja. Sya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa’ala semoga Anda lekas sembuh.” kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,”Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungikn saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur’an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira.”
Dr.Kahlid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.
Dr.kahlid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassallam : ” Sungguh menggumkn perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesengangan ia bersyukur, maka hal iti baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya.” (Riwayat Muslim)
Jujur saja Dr.Kahalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata,”Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas.” Peuda itu menjawab,”Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bai Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agfar aku tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Amha Tau yang terbaik untukku.
Allahu Akbar, betapa kaimaat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrmmagisternya ke luar kota. Beberapa bulan setelah itu ia kembalidan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,”Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong.”
Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan untuk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senagng sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.
Pemuda itu dengan spontan menyampaikankabar gembira yang tak terduga ”Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an.” katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.
Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupka kembali menjadi manusia yang utuh.
Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah-red) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalankembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.
Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan untuk sahabatnya itu. Kedua ia menangis untuk dirinya sendiri yang selama ini lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya.
Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su’ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid
Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!
Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan selalu istiqomah di dalam iman dan islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hambaNya.
(Ummu Faros, dari penjagaan Allah kepada hamba-hambaNya yang shalih; Khalid Abu Shalih )
Diambil dari : Majalah Elfata, Volume 07 2007, Kasih sayang di Bulan Suro.

Mengapa Aku Memilih Islam


http://www.raudhatulmuhibbin.org/2011/06/mengapa-aku-memilih-islam.html

Judul Asli : Why I Chose Islam
Penulis: M. Emery
Sumber: islamhouse.com

E-Book berikut ini ditulis berdasarkan kisah nyata, dari seorang penganut Katolik yang taat, yang dari ketekunannya mempelajari agamanya sendiri, justru membawanya pada pencarian akan kebenaran yang sesungguhnya. Dan kebenaran itu hanya didapatkannya di dalam Islam. Dan sekali lagi Allah telah menepati janji-Nya, memberi hidayah kepada orang-orang yang tulus dalam mencari kebenaran.

Adalah kenyataan yang menyejukkan hati, ketika para misionaris berbangga akan keberhasilannya merekrut sekian banyak pengikut dengan memanfaatkan kelemahan masyarakat, kesempitan ekonomi dan rendahnya pendidikan mereka, orang-orang terpelajar di kalangan mereka, yang telah mendalami ajaran agama mereka sendiri selama bertahun-tahun, justru memilih Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Dan sebagaimana yang dikatakan oleh Thomas, sang muallaaf, sesungguhnya Islam adalah agama yang paling lengkap dan sempurna, yang mengintegrasikan secara harmonis seluruh kebaikan, yang hanya terdapat secara sebagian pada agama-agama lain di dunia.
Silahkan download di sini

Selasa, 07 Juni 2011

Seni Bercerita Bagi Orangtua Kepada Anaknya

http://toko-muslim.com/blog/seni-bercerita-bagi-orangtua-kepada-anaknya.html

Seni bercerita haruslah dikuasai seorang ibu, begitu juga dengan ayah. Namun ibu lebih banyak berperan. Dengan seni tersebut bisa membuat anak menikmati cerita yang dibacakan, dan hidup bersama lakon lakonnya. Akan tetapi, hal tersebut tergantung pada sejauh mana kemampuan ibu dalam menguasai seni ini. Adapun beberapa ciri seni bercerita ini adalah:
  • Menggunakan metode dialog dan pengulangan, seperti “Kira-kira menurutmu apa yang akan terjadi selanjutnya.”
  • Bercerita dengan alur yang jelas dan mudah dipahami.
  • Memperhatikan intonasi suara, terkadang tinggi terkadang rendah sesuai dengan adegan dan kejadiannya. Suara ibu mempunyai intonasi yang tenang, dan sangat cocok sekali dalam seni bercerita.
  • Melibatkan gerakan tangan, mimik wajah, dan gerakan tubuh seluruhnya. Contohnya, wajah yang menampakkan raut gembira, dan sedih sesuai engan adegan ceritanya.
  • Anak sangat mudah terpengaruh oleh cerita yang diminatinya, diantaranya cerita yang melibatkan namanya, atau kejadian yang terjadi mengenai orang-orang yang dicintainya, atau juga di tempat tempat yang dikenalinya.
  • Bercerita dengan menunjukkan kasih sayang dan kehangatan pada anak.
  • Boleh saja memotong cerita agar anak bertambah senang terhadap cerita tersebut. Contohnya, “Insyaallah ceritanya diteruskan lagi besok ya nak.”
Ada catatan penting yang harus diperhatikan. Sejauh mana kemampuan Anda menguasai seni bercerita maka sejauh itu pula cerita yang anda ceritakan itu menarik, berpengaruh dan bermanfaat.
***
Sampai di sini sedikit kutipan dari buku
Judul: Mendidik Anak dengan Cerdas
Penulis: Mahmud Al Khal’awi Muhammad Said Mursi
Penerbit: Insan Kamil
Mendidik Anak Dengan Cerdas
Mungkin sebagai seorang manusia biasa kita akan berkata, “Tapi… saya tidak pandai bercerita. Selalu saja tidak menarik…”.
Tapi Anda sekarang adalah seorang IBU, sebuah motivasi yang sangat besar bagi Anda untuk berubah karena Anda sekarang adalah seorang PENDIDIK.
Anda yang sangat penakut terhadap tikus, harus menjadi pemberani terhadap tikus atau minimal menyembunyikan rasa takut anda di hadapan anak-anak, supaya mereka tidak tumbuh sebagai anak penakut. Karena Anda seorang Ibu.
Anda yang sangat panik ketika tiba-tiba anak jatuh dan berdarah harus menyembunyikan kepanikan Anda dan bersikap tenang di depan anak supaya kepanikan itu tidak merembet ke diri anak dan anak tumbuh dengan nyali yang ciut. Karena Anda seorang Ibu.
Bukankah begitu?
Sebuah cerita yang mungkin membuat anda bersemangat untuk belajar bercerita.
Anak saya, Sa’id mulai masuk sekolah PAUD di pertengahan tahun 2010 Masehi. Sa’id terlambat mendaftar, mulai masuk ketika kbm sudah berjalan kurang lebih 1 bulan. Ketika saya mengantar, ternyata banyak anak anak yang masih ditunggui umi nya. Nempeell, pel.. Uminya geser sedikit langsung nangis. Padahal sudah kurang lebih satu bulan mereka masuk sekolah. Sa’id pun yang biasanya kendel (berani) sama orang baru, menjadi terimbas, ikut ikutan nempeeel sama ibu nya. Kalau saya hendak beranjak, dia pun menangis. Tiap hari seperti ini…. suasana kelas PAUD menjadi kurang seperti yang diharapkan soalnya anak-anak tidak memperhatikan ustadzah, tp memperhatikan umi nya masing-masing (takut ditinggal pergi uminya). Hal ini menjadi masalah buat PAUD.
Akhirnya.. didatangkan ustadzah dari Play Group B, dia berdiri, bercerita, berbicara, menggambar, melompat, mengepakkan tangannya… anak-anak memperhatikannya, Sa’id pun asik dan saya pun meninggalkan Sa’id tanpa tangisannya.
Kita pun mendapat pelajaran:
Sebuah kemampuan bercerita, atas kehendak Allah bisa menjadi sebab merubah mood seorang anak. Dari bad mood dan rewel jadi ceria.
Pun sebuah kemampuan bercerita, atas kehendak Allah bisa menjadi sebab seorang anak asyik memperhatikan hal yang kita bicarakan. Ini adalah peluang emas untuk seorang pendidik. Kita bisa memasukkan apa yang ingin “kita masukkan” ke dalam diri anak berupa pelajaran aqidah, adab, akhlak, bahasa arab, dll melalui media ini. Sebuah cara cerdas bukan?
Jadi,.. jangan lewatkan peluang emas ini. Mari belajar bercerita… Saya pun saat ini juga sedang belajar…
– Atau lebih tepatnya bukan belajar bercerita, tapi belajar berkomunikasi menarik dengan anak. –
(Semoga dilain waktu bisa membahas lebih luas masalah ini)
****
Uus